Fenomena Kecanduan Game Online di Kalangan Remaja

Fenomena kecanduan game online di kalangan remaja telah menjadi isu TRISULA88 yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia.

Penyebab Kecanduan Game Online pada Remaja

Beberapa faktor utama yang menyebabkan kecanduan game online di kalangan remaja antara lain:

Kurangnya pengawasan orang tua: Orang tua yang sibuk atau kurang memberikan batasan waktu penggunaan perangkat digital seringkali tidak menyadari intensitas bermain game anaknya. Kebebasan tanpa aturan ini memicu remaja bermain game tanpa kendali26.
Akses internet yang mudah dan tanpa batas: Kemudahan akses internet di rumah atau lingkungan sekitar memungkinkan remaja bermain game kapan saja tanpa hambatan6.
Pengaruh teman sebaya: Lingkungan pertemanan yang juga gemar bermain game online dapat mendorong remaja untuk ikut serta dan bermain lebih intens demi menjaga hubungan sosial atau eksistensi dalam kelompok6.
Rasa penasaran dan kebutuhan hiburan: Game online menawarkan tantangan, kompetisi, dan interaksi sosial yang menarik, sehingga remaja merasa senang dan ketagihan untuk terus bermain16.
Kurangnya aktivitas positif dan kesibukan: Remaja yang tidak memiliki kegiatan produktif atau bimbingan belajar cenderung mengisi waktu luangnya dengan bermain game online1.

Kecanduan game online memberikan dampak negatif yang luas pada berbagai aspek kehidupan remaja, yaitu:

Aspek akademik: Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar atau mengerjakan tugas sekolah banyak tersita untuk bermain game. Akibatnya, prestasi belajar menurun, konsentrasi terganggu, dan motivasi belajar berkurang456.
Aspek kesehatan fisik: Bermain game secara berlebihan menyebabkan gangguan tidur, kelelahan, dan masalah postur tubuh karena duduk terlalu lama dalam posisi yang salah. Kualitas tidur yang buruk juga berdampak pada kondisi fisik dan mental remaja56.
Aspek psikologis: Kecanduan game online dapat menimbulkan perubahan perilaku seperti mudah marah, keras kepala, pemalas, dan sulit mengontrol emosi. Selain itu, remaja cenderung mengabaikan interaksi sosial di dunia nyata dan mengalami isolasi sosial156.
Aspek sosial: Kecanduan ini membuat remaja menghindari kontak sosial tatap muka, sehingga kemampuan komunikasi dan hubungan sosial menurun. Mereka lebih memilih berinteraksi di dunia maya daripada di lingkungan sekitar157.
Aspek keuangan: Pengeluaran untuk item dalam game atau perangkat pendukung dapat membebani keuangan keluarga jika tidak diawasi dengan baik5.

Hal ini diperparah oleh kondisi orang tua yang bekerja dengan jam kerja panjang sehingga kurang mampu mengawasi anak secara optimal26.

Untuk mengantisipasi dan mengurangi kecanduan game online pada remaja, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Peran aktif orang tua: Memberikan pengawasan ketat terkait waktu bermain game, membatasi akses internet, serta mengajak anak mengikuti kegiatan positif seperti bimbingan belajar atau usaha produktif agar anak memiliki kesibukan selain bermain game16.
Edukasi dari sekolah dan lingkungan: Sekolah dapat memberikan pemahaman tentang penggunaan teknologi secara bijak dan pentingnya manajemen waktu agar remaja tidak terjerumus dalam kecanduan game online6.
Penguatan kontrol diri remaja: Mengajarkan remaja untuk mengatur waktu dan prioritas, serta membangun kesadaran akan dampak negatif kecanduan game online2.
Membangun komunikasi yang baik dalam keluarga: Orang tua perlu lebih memperhatikan dan mendengarkan kebutuhan anak agar mereka merasa diperhatikan dan tidak mencari pelarian di dunia maya1.

Faktor penyebab utama meliputi kurangnya pengawasan orang tua, akses internet tanpa batas, pengaruh teman sebaya, dan minimnya aktivitas positif.